Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Pastor Message

Showing posts with label Setia. Show all posts
Showing posts with label Setia. Show all posts

Mahal atau Murah ???

















Wanita menilai sebuah hadiah atau pemberian dari suaminya tidaklah melulu dari harga, tetapi juga nilai. Berapa banyak wanita hamil yang meminta sesuatu yang secara ekonomi tidaklah terlalu mahal, kadang hanya meminta ‘es cendol' atau ‘rujak cingur' tetapi dia merasa puas bahkan cukup puas hanya dengan mencicipi sedikit saja, karena sang istri ‘mendengar' betapa susahnya suaminya mendapatkan barang tersebut.Kepuasan yang dirasakannya bukan dari harga barang tersebut tapi dari nilainya. Jarak yang harus ditempuh suaminya, hujan yang diterobos, kesulitan yang harus dihadapi dengan bertanya sepanjang jalan, sampai akhirnya bagaimana ‘rujak cingur' itu akhirnya didapatkannya.
Kisah yang diceritakan suaminyalah yang memuaskan jiwa sang istri. Sang istri mendapatkan peneguhan betapa suaminya mengasihi dia. Wanita puas hanya dengan ‘MENDENGAR' cerita tersebut.

Sementara sang suami mungkin mulai berpikir bahwa ini adalah hal yang konyol. Setelah segala usaha dan jerih lelah yang harus dihadapinya, sang istri hanya makan sedikit, minum seteguk dan puas? Ini sekali lagi menunjukkan memang pria dan wanita memiliki kinerja otak yang berbeda. Wanita menikmati dan cukup puas di lidah atau bibir dan mulut serta kuat perasaannya, sedangkan pria kuat di logika dan pikirannya.
Pria dengan cepat pikirannya mengkalkulasi berapa kira-kira harga sebuah hadiah atau pemberian. Pria juga berpikir kalau dia memberi hadiah atau pemberian yang mahal, pasti akan diterima dan orang lain akan senang. Pria akan merasa percaya diri kalau dia memberikan sesuatu kepada orang lain yang mahal harganya.
Pria tidak terlalu perduli apakah suasana restoran dan pemandangan lingkungannya bagus, asal enak dan murah, mereka akan makan di sana. Wanita memasukkan unsur-unsur lain dalam pilihannya menentukan tempat makan. Suasana yang romantis, yang ada kolamnya, yang ada lilinnya, yang ada tamannya, yang tidak terlalu bising, dan faktor suasana lain yang berhubungan dengan perasaan dan bukan perut.

Jika menjamu customer atau relasi dan pria memilih restoran, maka bisa juga dia memasukkan unsur ‘gengsi' dan dia memilih tempat yang bergengsi, walau rasa makanannya tidak enak, karena pria tidak terlalu ‘perasa' dalam hal ‘rasa makanan'.

Bagaimana membentuk pernikahan yang bahagia dengan perbedaan-perbedaan ini? Hai suami-suami, berikanlah pemberian-pemberian atau hadiah-hadiah kecil bagi istri Anda. Tidak harus mahal, tapi itulah tanda cinta dan perhatian bahwa Anda mengingat dia.
Hai istri ikutilah nasehat Firman Tuhan ini:1 Timotius 2:9, Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal.
Kenapa Firman Allah menasehati demikian? Karena Tuhan yang menciptakan manusia, Dia mengerti bahwa pria lebih banyak menggunakan pikiran, kerja otak kiri yang maju. Ketika istri bercerita bahwa dia membeli baju, cincin, pakaian model terbaru, maka pria melihat bukan model dan warna bajunya (warna, model, seni itu kemampuan otak kanan), pria memperhatikan berapa harga barang tersebut.

Kalau istri bercerita, "Pa, tadi aku ke Plaza. Ini cincin, kalung, gelang warna putih ini bukan palsu. Ini justru emas putih. Lagi trend sekarang. Yang ini 5 juta, yang ini 500 ribu, yang ini 3,5 juta dst". Sementara suami mendengar, otak kiri (kemampuan angka) bekerja menjumlah semua angka dan mulai pusing serta berkata, "Ah, kayaknya biasa saja ma..." (dalam hati suami berkata, "Mahal... Aku yang bayar").

Lain kalau istri bercerita, "Pa, tadi aku ke Pasar Pagi. Ini baju hanya 50 ribu tapi jangan bilang-bilang yah. Ini cincin imitasi, kayak beneran kan pa? Harganya cuma 20 ribu dst dst,". Mayoritas suami akan berkomentar, "Ah, tapi kamu cantik lho ma. Bagus kok, benar bagus!!" (dalam hati suami berkata, "Murah soalnya").
Istri-istri, untuk siapa dan untuk apa Anda berdandan? Kalau supaya dicintai suami Anda, berdandanlah dengan perhiasan yang murah. Ini benar! Percaya saya, suami-suami akan senang dengan hal itu. Kalau untuk pamer, untuk gengsi, tentu saja lain lagi ceritanya. Pria lebih banyak melihat dengan otak kiri, melihat harga baju Anda, bukan warna atau model dan design dari baju itu.
Itu sebabnya kenapa pria juga sering memakai baju yang warnanya tidak ‘matching'.
Mazmur 112:5 berkata, Berbahagia yang melakukan urusan dengan sewajarnya.
Berdandan dan memakai perhiasan apakah itu emas atau mutiara tentu saja boleh yang penting WAJAR, tidak mahal-mahal, juga tidak harus murah sekali. Wajar atau mahal ini ‘relatif', artinya sesuai dengan penghasilan masing-masing. Wanita yang sederhana tidak akan diremehkan suaminya, justru akan dikasihi. Suami merasa aman dan akan ‘mempercayakan' keuangannya kepada istrinya.

1 Timotius 2:15, Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.
Amsal 31:10-11, Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.

Sumber : Jarot Wijanarko – Pernikahan Bahagia
BACA SELENGKAPNYA...

Pesan Moral yang bagus dalam film "UP"

Dear all,

Teman-teman saya merekomendasi agar bisa nonton film animasi yang berjudul “ UP “ yang masih hot di tayangkan rata-rata di semua theater. Walaupun film kartun seakan-akan film tontonan anak-anak, tapi sesungguhnya pesan moral dalam film ini banyak dan cukup dalam. Memang di resensi http://www.21cineplex..com/ hanya ditulis singkat dan sederhana seperti di bawah ini, tapi sesungguhnya inti dan jalan ceritanya tidak demikian, sbb :

Carl Fredricksen (Edward Asner), kakek berusia 78 tahun, seorang pedagang balon memutuskan untuk mewujudkan mimpinya yaitu berpetualang dengan mengikatkan ribuan balon pada rumahnya dan terbang menuju Amerika Selatan. Namun rencananya menjadi mimpi buruk saat ia mengetahui bahwa seorang anak berusia 8 tahun bernama Russell (Jordan Nagai) ikut bersamanya

Tapi pesan moral yang bagus adalah di 15 menit di depan film dan 15 menit di akhir film ini yaitu :
1. Setiap orang harus mempunyai tujuan hidup, bahkan harus mencari apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita, dan kita tetapkan visi dan misi hidup di dalam Tuhan, tatkala kita sudah tetapkan, carilah pasangan hidup yang satu visi dan misi dengan kita untuk bersama-sama menwujudkannya. Jadi bukan karena cinta dulu baru mencocok2kan tujuan hidup kita, tapi letakanlah visi dan misi hidup bersama Tuhan sebagai dasar untuk membangun satu jalinan percintaan.

Seperti Mr. Carl Fredricksen dengan isterinya walaupun tidak bisa memiliki keturunan namun visi dan misi hidup mereka bukan hanya karena keturunan tapi karena ingin meletakan rumah di atas dan disamping air terjun yang ada di Amerika Selatan yang letaknya menurut geografi merupakan salah satu tempat yang sudah hilang. Dengan satu visi dan misi inilah mereka mulai memupuk cinta mereka bahkan bisa terus hidup bahagia sampai tua, bahkan sampai maut memisahkan, akan tetapi tujuan hidup mereka tidak mati & tetap hidup.

2. Jasmani manusia bisa mati tapi cinta yang dilandasi visi dan misi yang sama dan kuat di dalam Tuhan akan tetap hidup, walaupun kita dan pasangan kita dipisahkan oleh maut sekalipun.

Seperti istri Mr Carl Fredricksen yang telah meninggal tidak membuat Mr. Carl patah semangat untuk hidup. Tapi dia tetap dengan sabar dan setia menjalani hidup sendiri dengan kenangan2 indah bersama istrinya. Walaupun banyak rintangan tapi semangat hidup untuk mencapai visi dan misi yang sudah mereka berdua tetapkan ini, membuat Mr. Carl terus berusaha hingga akhirnya tercapai walaupun tanpa isterinya di sisinya.

3. Kita tidak perlu takut untuk hidup jika orang terkasih yang menurut kita dialah orang yang bisa mendukung dan memback up kita sudah tidak ada, karena Tuhan yg baik selalu menyediakan orang-orang yang bisa menolong kita, untuk mencapai visi dan misi yang sudah kita tetapkan di dalam Tuhan.

Seperti Mr. Carl ini walaupun isterinya sudah meninggal namun semangat hidup untuk mencapai visi dan misi dia dan isteri tetap menyala-nyala. Meskipun usia mungkin tidak mendukung, tapi jika dengan hati yang tulus akhirnya Tuhan juga buka jalan dengan menghadirkan seorang anak kecil berumur 8 tahun yang bernama Russell, yang tentunya mewarnai film ini menjadi kocak.

Ya teman-teman nonton sendiri aja ya…kalau saya cerita semua nanti tidak seru…..menurut saya pribadi pesan moralnya yang sangat bagus dalam film ini, selain yang di atas masih ada misalnya hidup tidak boleh egois harus saling membantu dan menghargai, serta tidak boleh serakah, dll.
So selamat menikmati filmnya ya…..^_^…
BACA SELENGKAPNYA...

Silahkan Isi Buku Tamu ini...

Acara apakah yang paling kamu sering ikuti di gereja?

Promo Keren dan Diskon Gede Setiap Hari di Living Social....!!!

Promo Keren dan Diskon Gede Setiap Hari di Living Social....!!!
Dapatkan Promo terbaik dan Diskon terbesar untuk member Living Social. Nikmati makanan terlezat dan pengalaman tak terlupakan dengan Promo Living Social yang pasti Murah