Dear all,
Teman-teman saya merekomendasi agar bisa nonton film animasi yang berjudul “ UP “ yang masih hot di tayangkan rata-rata di semua theater. Walaupun film kartun seakan-akan film tontonan anak-anak, tapi sesungguhnya pesan moral dalam film ini banyak dan cukup dalam. Memang di resensi http://www.21cineplex..com/ hanya ditulis singkat dan sederhana seperti di bawah ini, tapi sesungguhnya inti dan jalan ceritanya tidak demikian, sbb :
Carl Fredricksen (Edward Asner), kakek berusia 78 tahun, seorang pedagang balon memutuskan untuk mewujudkan mimpinya yaitu berpetualang dengan mengikatkan ribuan balon pada rumahnya dan terbang menuju Amerika Selatan. Namun rencananya menjadi mimpi buruk saat ia mengetahui bahwa seorang anak berusia 8 tahun bernama Russell (Jordan Nagai) ikut bersamanya
Tapi pesan moral yang bagus adalah di 15 menit di depan film dan 15 menit di akhir film ini yaitu :
1. Setiap orang harus mempunyai tujuan hidup, bahkan harus mencari apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita, dan kita tetapkan visi dan misi hidup di dalam Tuhan, tatkala kita sudah tetapkan, carilah pasangan hidup yang satu visi dan misi dengan kita untuk bersama-sama menwujudkannya. Jadi bukan karena cinta dulu baru mencocok2kan tujuan hidup kita, tapi letakanlah visi dan misi hidup bersama Tuhan sebagai dasar untuk membangun satu jalinan percintaan.
Seperti Mr. Carl Fredricksen dengan isterinya walaupun tidak bisa memiliki keturunan namun visi dan misi hidup mereka bukan hanya karena keturunan tapi karena ingin meletakan rumah di atas dan disamping air terjun yang ada di Amerika Selatan yang letaknya menurut geografi merupakan salah satu tempat yang sudah hilang. Dengan satu visi dan misi inilah mereka mulai memupuk cinta mereka bahkan bisa terus hidup bahagia sampai tua, bahkan sampai maut memisahkan, akan tetapi tujuan hidup mereka tidak mati & tetap hidup.
2. Jasmani manusia bisa mati tapi cinta yang dilandasi visi dan misi yang sama dan kuat di dalam Tuhan akan tetap hidup, walaupun kita dan pasangan kita dipisahkan oleh maut sekalipun.
Seperti istri Mr Carl Fredricksen yang telah meninggal tidak membuat Mr. Carl patah semangat untuk hidup. Tapi dia tetap dengan sabar dan setia menjalani hidup sendiri dengan kenangan2 indah bersama istrinya. Walaupun banyak rintangan tapi semangat hidup untuk mencapai visi dan misi yang sudah mereka berdua tetapkan ini, membuat Mr. Carl terus berusaha hingga akhirnya tercapai walaupun tanpa isterinya di sisinya.
3. Kita tidak perlu takut untuk hidup jika orang terkasih yang menurut kita dialah orang yang bisa mendukung dan memback up kita sudah tidak ada, karena Tuhan yg baik selalu menyediakan orang-orang yang bisa menolong kita, untuk mencapai visi dan misi yang sudah kita tetapkan di dalam Tuhan.
Seperti Mr. Carl ini walaupun isterinya sudah meninggal namun semangat hidup untuk mencapai visi dan misi dia dan isteri tetap menyala-nyala. Meskipun usia mungkin tidak mendukung, tapi jika dengan hati yang tulus akhirnya Tuhan juga buka jalan dengan menghadirkan seorang anak kecil berumur 8 tahun yang bernama Russell, yang tentunya mewarnai film ini menjadi kocak.
Ya teman-teman nonton sendiri aja ya…kalau saya cerita semua nanti tidak seru…..menurut saya pribadi pesan moralnya yang sangat bagus dalam film ini, selain yang di atas masih ada misalnya hidup tidak boleh egois harus saling membantu dan menghargai, serta tidak boleh serakah, dll.
So selamat menikmati filmnya ya…..^_^…
BACA SELENGKAPNYA...
Pastor Message
Showing posts with label Kehendak Tuhan. Show all posts
Showing posts with label Kehendak Tuhan. Show all posts
Kelemahlembutan Mendatangkan Kuasa



"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22-23)
Banyak orang Kristiani maupun tidak Kristini yang telah keliru memahami definisi Alkitab dari kata kelemahlembutan. Semua orang tahu bahwa Yesus lemah lembut, dan mereka biasanya menghubungkan kelemahlembutan-Nya dengan kemampuan-Nya untuk menderita aniaya tanpa melawan atau membalas sedikit pun. Padahal kelemahlembutan sebenarnya mempunyai tiga definisi yang jauh lebih luas daripada hanya tidak membalas.
Menurut James Strong dalam bukunya "Strong's Exchaustive Concordance of the Bible", Orang yang lemah lembut mempunyai sikap 1) penuh penguasaan diri dan tidak cepat menyerang ataupun membalas, 2) mempunyai roh dan cara berpikir yang rendah hati, 3) mau diajar. Ketiga atribut inilah yang membentuk buah Roh Kelemahlembutan dalam pribadi seorang yang beriman.
Fungsi pertama dari buah Roh kelemahlembutan adalah memampukan orang-orang beriman untuk mengembangkan roh penguasaan diri sehingga tidak mudah menyerang ataupun membalas.
Banyak orang Kristiani masa kini yang menganggap mereka bersikap lemah lembut jika mereka tidak tersinggung bila ditegur oleh karena kesalahan-kesalah yang telah mereka perbuat. Tetapi, sebenarnya kita tidak dapat menyamakan penderitaan seseorang yang telah membuat kesalahan atau melakukan kejahatan sebagai suatu kesempatan untuk menunjukkan kelemahlembutan. Kelemahlembutan terjadi bila seseorang tidak tersinggung ketika ia harus menderita karena hidup dalam kebenaran.
Orang yang benar lemah lembut memiliki penguasaan diri tidak mengeluarkan reaksi yang negatif walaupun ia dituduh, difitnah, disakiti, atau dianiaya. Kekuatan untuk menguasai diri sementara menderita ketidakadilan dimilikinya karena ia telah memupuk buah roh kelemahlembutan.
Fungsi kedua dari buah kelemahlembuatan adalah membuat orang-orang beriman mampu hidup dalam roh dan pikiran yang rendah hati. Seorang sarjana Alkitab terkemuka W.E Vine mengartikan kelemahlembutan sebagai "kebalikan dari sikap suka menonjolkan dan mementikan diri sendiri;..sama sekali tidak memusatkan perhatian kepada diri sendiri."
Orang Kristiani yang mengembangkan buah Roh kelemahlembutan di dalam dirinya akan mendapatkan bahwa Ia mempunyai sikap baru, yakni kesejahteraan orang lain menjadi lebih penting daripada kesejahteraan dirinya. Pada saat hal ini terjadi, orang Kristiani ini akan mendapatkan bahwa suatu rintangan besar yang sebelumnya membuat ia tidak bisa maju dalam kehidupannya telah hancur.
Sebagai contoh, jika ia menghadapi suatu pencobaan, umpamanya menderita suatu penyakit, ia tidak hanya akan mendoakan dirinya melainkan juga mendoakan orang lain yang sedang menghadapi cobaan yang sama. Hanya kelemahlembutan bisa membuat seorang beriman memiliki pikiran yang rendah hati untuk mendahulukan kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain daripada kesejahteraan dan kebahagiaan dirinya sendiri (baca keluaran 32:30-32).
Fungsi ketiga dari buah Roh kelemahlembutan adalah membuat orang-orang Kristiani mau menerima pengajaran Firman.
Firman hanya dapat tertanam dalam hati kita bila kita lemah lembut. Penerimaan terhadap Firman "yang tertanam dalam hati" akan membuahkan "keselamatan jiwa"; yakni kemampuan untuk bertahan sampai pada akhirnya, berkemenangan, tidak dapat dikalahkan iblis. Kemampuan ini hanya dapat diperoleh jika kita memiliki roh yang mau diajar.
Penghalang terbesar yang dihadapi orang Kristiani yang mau mengembangkan sikap roh yang mau diajar adalah adat istiadat manusia. Suka atau tidak, ada hal-hal dalam adat istiadat yang sudah temurun diajarkan oleh orang tua kita harus dikikis agar kebenaran firman Tuhan dapat kita terima secara utuh. Ketika kita menuruti Roh kelemahlembutan maka hal ini bukanlah permasalahan yang sulit karena kuasa Tuhan lah yang membantu menjalani keputusan yang menurut kita berat tersebut.
Setelah kita mengerti akan fungsi dari Roh kelemahlembutan terus bertumbuh dalam hidup kita, maka pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab adalah, "bagaimana cara menumbuhkannya?" Setidaknya ada 3 cara, yakni pertama dengan melakukan puasa. Dengan berpuasa maka sebenarnya Anda sedang belajar untuk mengorbankan hal-hal yang penting dalam hidup Anda, dalam hal ini yang Anda korbankan adalah nafsu makan Anda. Ketika Anda berhasil melaksanakannya sebenarnya itu dapat menjadi tolok ukur kemungkinan besar akan bersedia juga mengorbankan hal-hal lain yang dimilikinya bagi orang tersebut bila dianggapnya perlu. Ingat, bahwa salah satu unsur dari Roh kelemah lembutan adalah penyangkalan diri, yang mencakup antara lain berpuasa atau tidak makan.
Cara kedua adalah dengan mengambil manfaat dari pengalaman padang gurun kehidupan. Kehidupan Musa adalah contoh yang menunjukkan betapa Allah menunjukkan pengalaman-pengalaman padang gurun untuk mengembangkan kelemahlembutan dalam diri anak-anakNya. Dan cara ketiga atau terakhir adalah melakukan penyangkalan diri. Kelemahlembutan merupakan kebalikan dari sikap mementingkan diri sendiri. Yesus ketika hidup sebagai manusia pun melakukan hal ini (baca Filipi 2:5-8). Dia mengosongkan dirinya agar kehendak Allah tergenapi di bumi. Yesus menyangkal diri-Nya sendiri dan mau taat akan tugas yang diberikan Allah kepada-Nya. Hasilnya adalah saat ini hubungan antara manusia dengan Allah pun kembali tersambung.
Memiliki Roh kelemahlembutan di dalam diri seseorang adalah sebuah hal yang luar biasa. Dengan terus menerus mengembangkan buah kelemahlembutan maka orang tersebut sebenarnya akan semakin rendah hati terhadap setiap ajaran firman Tuhan.
Begitupun dengan Anda saat ini. Ketika Anda mau belajar mengembangkan buah kelemahlembutan, firman Tuhan yang Anda dengar dan baca akan membakar hati Anda untuk memberitakan kabar baik kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Miliki dan kembangan buah Roh kelemahlembutan itu sekarang dan jadilah orang yang menjadi pembawa kabar injil keselamatan itu kepada setiap orang yang Anda temui.
- Jawaban.com -
TUHAN BEKERJA DI ATAS KELEMAHAN KITA
Baca: 2 Korintus 12:1-10
“‘Cukup!ah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna, Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” 2 Korintus 12:9
Kelemahan adalah suatu keterbatasan yang kita warisi atau kita dapatkan karena adanya suatu peristiwa yang terjadi di mana kita tidak punya kuasa menolaknya. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, baik itu secara fisik, emosi ataupun intelektual. Karena itulah tidak seharusnya seseorang bermegah atau membanggakan diri sendiri.
Bila kita merasa memiliki banvak kelemahan, tidak seharusnya kita menjadi takut, pesimis dan mengasihani diri sendiri, karena sesungguhnya semua orang pasti punya kelemahan. Mungkin saat ini kita merasa berada dalam kelemahan karena keterbatasan dalam hal keuangan (hidup dalam kekurangan atau tidak mampu secara ekonomi); terbatas secara pendidikan (tidak sekolah tinggi); keterbatasan secara fisik (cacat, punya sakit-penyakit) atau juga keterbatasan emosional (trauma, sakit hati, kepahitan, luka-luka batin) dan lainnya. Dan kesemuanya itu ada satu hal yang harus kita perhatikan yaitu kelemahan bukanlah masalah utama, namun yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan ketika menyadari bahwa ada kelemahan dalam diri kita.
Adakalanya pilihan mengijinkan ada kelemahan dalam hidup kita, dengan tujuan agar kita belajar rendah hati dan juga menunjukkan kuasa-Nya atas kita. Tuhan tidak pernah terkesan dengan orang-orang yang merasa dirinya pintar, kuat dan mampu dengan kekuatan sendiri, tetapi sangat tertarik kepada orang-orang yang menyadari dan mengakui keterbatasan, ketidakberdayaan atau kelemahannya. Banyak kisah dalam Alkitab tentang orang-orang biasa yang memiliki banyak kelemahan, namun hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Contohnya Musa, sebelum menjadi pemimpin besar Israel, ia adalah orang yang tidak percaya diri dan merasa tidak layak (Keluaran 4:10) Ingat! Walaupun kita memiliki kelemahan, Tuhan tidak bisa dibatasi oleh keterbatasan kita. Kita adalah bejana-bejana tanah liat, Dia penjunannya, Saat kita ijinkan Tuhan bekerja melalui kelemahan kita. Dia akan membentuk kita jadi bejana yang luar biasa.
Segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan karena Dia yang memberi kekuatan (baca Filipi 4:13).
BACA SELENGKAPNYA...
“‘Cukup!ah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna, Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” 2 Korintus 12:9
Kelemahan adalah suatu keterbatasan yang kita warisi atau kita dapatkan karena adanya suatu peristiwa yang terjadi di mana kita tidak punya kuasa menolaknya. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, baik itu secara fisik, emosi ataupun intelektual. Karena itulah tidak seharusnya seseorang bermegah atau membanggakan diri sendiri.
Bila kita merasa memiliki banvak kelemahan, tidak seharusnya kita menjadi takut, pesimis dan mengasihani diri sendiri, karena sesungguhnya semua orang pasti punya kelemahan. Mungkin saat ini kita merasa berada dalam kelemahan karena keterbatasan dalam hal keuangan (hidup dalam kekurangan atau tidak mampu secara ekonomi); terbatas secara pendidikan (tidak sekolah tinggi); keterbatasan secara fisik (cacat, punya sakit-penyakit) atau juga keterbatasan emosional (trauma, sakit hati, kepahitan, luka-luka batin) dan lainnya. Dan kesemuanya itu ada satu hal yang harus kita perhatikan yaitu kelemahan bukanlah masalah utama, namun yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan ketika menyadari bahwa ada kelemahan dalam diri kita.
Adakalanya pilihan mengijinkan ada kelemahan dalam hidup kita, dengan tujuan agar kita belajar rendah hati dan juga menunjukkan kuasa-Nya atas kita. Tuhan tidak pernah terkesan dengan orang-orang yang merasa dirinya pintar, kuat dan mampu dengan kekuatan sendiri, tetapi sangat tertarik kepada orang-orang yang menyadari dan mengakui keterbatasan, ketidakberdayaan atau kelemahannya. Banyak kisah dalam Alkitab tentang orang-orang biasa yang memiliki banyak kelemahan, namun hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Contohnya Musa, sebelum menjadi pemimpin besar Israel, ia adalah orang yang tidak percaya diri dan merasa tidak layak (Keluaran 4:10) Ingat! Walaupun kita memiliki kelemahan, Tuhan tidak bisa dibatasi oleh keterbatasan kita. Kita adalah bejana-bejana tanah liat, Dia penjunannya, Saat kita ijinkan Tuhan bekerja melalui kelemahan kita. Dia akan membentuk kita jadi bejana yang luar biasa.
Segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan karena Dia yang memberi kekuatan (baca Filipi 4:13).
BACA SELENGKAPNYA...
Subscribe to:
Posts (Atom)